Selasa, 16 November 2010

TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan)




Mungkin tidak banyak yang tahu kalau mercusuar tertinggi di Indonesia ada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung. Mercusuar setinggi 61 meter itu sudah sepuluh tahun terakhir dijaga Sujadi. Dia bertugas di kawasan terpencil itu karena tidak ada seorang pun yang bersedia ditempatkan di sana.
 Mercusuar ini dibangun 1879 oleh Raja Belanda Willem III. Posisinya berada di Tanjung Belimbing, Lampung Barat, yang masuk kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Mercusuar itu berfungsi memberi peringatan kapal yang lalu lalang di sekitar Selat Sunda hingga Samudera Hindia. Di kawasan lalu lintas yang cukup sibuk itu, banyak benjolan-benjolan karang berbahaya.
Satu-satunya cara menuju Tanjung Belimbing adalah memakai transportasi laut mengitari ujung selatan Pulau Sumatera menuju sisi barat daya pulau tersebut.
Jika memakai kapal cepat dengan rata-rata kecepatan 20 knot, bisa ditempuh dengan empat jam. Itu pun harus berjuang ekstrakeras karena melewati gelombang tinggi hasil pertemuan arus Selat Sunda dan Samudera Hindia. Jadi, nyaris tidak ada penduduk atau nelayan yang mau berlayar ke sana.
Meski berusia 130 tahun lebih, mercusuar ini masih terawat dengan baik. Kini mercusuar itu sudah tidak berdiri tegak lurus. Ini karena pada 1883 ketika Gunung Krakatau meletus, bangunan ini dihantam gelombang tsunami setinggi hampir 50 meter. Sejak itu, mercusuar tersebut miring 17 derajat hingga sekarang. Bangunan ini dibangun dengan bahan-bahan yang didatangkan langsung dari Belanda.
    Sejak setahun lalu, lampu mercusuar diganti dengan lampu berteknologi solar cell atau tenaga matahari. Jika gelap datang, lampu berkekuatan 1.000 watt dan jarak pandang 20 mil laut itu akan hidup otomatis. Jika terang, otomatis juga akan mati sendiri.
’’Saya naik ke atas hanya kalau lampunya rusak atau ada gangguan saat lampu berputar,” kata Sujadi, si penjaga mercusuar, akhir pekan lalu.
    Mercusuar itu sejak awal Januari, 10 tahun lalu memang dijaga Sujadi dan keluarganya. Sebenarnya, menurut aturan, satu mercusuar dijaga secara bergantian per tiga bulan sekali oleh petugas berbeda. Namun, sejak lima orang meninggal di sana, tidak ada lagi orang yang mau menjaganya. Akhirnya, Sujadi yang sudah puluhan tahun berkeliling Sumatera dan Jawa mengajukan diri.
’’Kalau tidak ada yang mau menjaga, bagaimana jadinya? Kan titik ini sangat penting dijaga untuk melindungi lalu lintas kapal yang cukup padat di perairan ini,” ujar Sujadi.
    Pria berusia 53 tahun tersebut menceritakan, akhir 1999, seorang istri penjaga mercusuar meninggal dunia saat melahirkan anaknya. Bayinya juga ikut meninggal. Kemudian dua penjaga mercusuar yang menggantikan juga meninggal dunia karena digigit nyamuk malaria. Terakhir, seorang pemuda lajang yang juga menjaga mercusuar meninggal tanpa diketahui penyebabnya.
’’Memang sebelum meninggal, mereka minta dimakamkan di mercusuar,” tambah Sujadi. Sejak itu, tidak ada lagi orang yang mau berjaga di sana.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Sujadi. Pria asli Banyumas ini mengaku tidak takut. Bahkan, dia mengaku langsung betah saat diperintahkan menunggu mercusuar. Itulah sebabnya sampai sekarang dia tidak pernah di-rolling ke tempat lain karena tidak ada alternatif petugas yang mau berjaga di Tanjung Belimbing. Kini dia masuk dalam pegawai golongan dua bagian perlengkapan kantor Direktorat Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan. (*)

Senin, 15 November 2010

Wisata Suoh









 

Suoh, tempat ini adalah salah satu objek wisata yang ada di lampung barat...
disini terdapat mata air panas di sebuah danau....

Surfing In Tanjung Setia


di Tanjung Setia adalah tempat yang bagus untuk surfing....
ketinggian ombaknya sangat cocok buat para penggemar olahraga surfing...
tidak hanya orang dari luar alias turis saja yang surfing...
tp anak kecil pun jg sudah bisa surfing dengan lancar....

Pantai Krui Lampung Barat

  

Provinsi Lampung mempunyai banyak sekali objek wisata, salah satunya adalah objek wisata di Kabupaten Lampung Barat. Keindahan pantainya dan besarnya ombak yang bisa digunakan untuk surfing memikat para wisatawan baik dalam dan luar negeri.